Di era digital seperti sekarang, punya kehadiran online itu wajib buat bisnis. Tapi, apakah itu berarti setiap bisnis harus punya website? Banyak pengusaha dan UMKM yang memilih hanya mengandalkan media sosial dan platform link-in-bio seperti Linktree, Beacons, atau Campsite tanpa bikin website sendiri.
Buat bisnis yang beroperasi lewat Instagram, TikTok, atau Facebook, halaman link-in-bio memang bisa jadi solusi praktis buat share banyak link dalam satu tempat. Pelanggan bisa langsung diarahkan ke toko online, sistem booking, atau kontak bisnis tanpa ribet. Tapi, pertanyaannya, cukup nggak sih untuk bangun bisnis yang kuat, berkembang, dan punya kredibilitas tinggi?
Di artikel ini, kita bakal bahas kenapa ada bisnis yang memilih tidak punya website, bagaimana cara kerja link-in-bio, kelemahan dari hanya mengandalkan link-in-bio, dan kenapa website tetap jadi pilihan terbaik untuk jangka panjang.
Kenapa Ada Bisnis yang Memilih Tidak Punya Website?

Ada beberapa alasan kenapa sebagian bisnis memutuskan nggak bikin website. Salah satu alasan paling umum adalah percaya bahwa media sosial sudah cukup buat jualan. Banyak bisnis yang fokus di Instagram, TikTok, atau Facebook berpikir kalau akun sosial media yang aktif dan fitur seperti Instagram Shopping, Facebook Marketplace, dan DM pelanggan sudah cukup buat operasional bisnis mereka.
Alasan lainnya adalah karena link-in-bio dianggap sebagai solusi cepat dan gratis buat bikin online presence. Platform seperti Linktree, Beacons, dan Campsite bisa langsung dipakai untuk bikin landing page sederhana yang bisa mengarahkan pelanggan ke toko online, form booking, atau kontak bisnis tanpa perlu repot bikin website.
Faktor biaya juga jadi pertimbangan utama. Bikin dan mengelola website butuh biaya awal untuk domain, hosting, dan desain, sementara platform link-in-bio bisa digunakan gratis atau dengan biaya murah. Ini jadi solusi buat UMKM atau freelancer yang baru mulai bisnis dan belum siap investasi lebih besar.
Walaupun alasan-alasan ini bisa dimaklumi, pertanyaan pentingnya: Apakah cukup mengandalkan link-in-bio tanpa website? Atau justru ada risiko jangka panjangnya?
Apa Itu Link-in-Bio Seperti Linktree, Beacons, dan Campsite?

Link-in-bio dibuat untuk membantu bisnis dan kreator mengorganisir berbagai link penting dalam satu halaman. Tools ini populer di kalangan influencer, freelancer, dan pemilik bisnis yang butuh cara praktis buat menghubungkan pelanggan ke berbagai platform.
Linktree adalah platform link-in-bio paling populer, memungkinkan pengguna bikin halaman menu sederhana yang berisi banyak link ke website, toko online, atau media sosial. Platform ini mudah digunakan dan punya fitur dasar seperti kustomisasi warna dan tracking link.
Beacons punya fitur lebih lengkap dibanding Linktree, dengan tambahan seperti form email, fitur tip, dan mini e-commerce yang cocok buat kreator konten atau personal brand yang ingin memonetisasi audiensnya. Campsite menawarkan fleksibilitas desain lebih tinggi, sehingga lebih cocok buat bisnis yang ingin punya halaman link-in-bio yang lebih branded dibanding Linktree.
Meskipun platform ini bisa membantu bisnis tampil lebih rapi dan terorganisir, apakah mereka benar-benar bisa menggantikan website?
Kelemahan Mengandalkan Link-in-Bio untuk Pertumbuhan Bisnis
Pakai link-in-bio memang praktis, tapi kalau hanya mengandalkan platform ini, bisnis kamu bisa menghadapi beberapa keterbatasan serius yang bisa menghambat pertumbuhan dan kredibilitas bisnis.
Salah satu masalah utama adalah keterbatasan branding. Semua pengguna Linktree atau Beacons memakai struktur desain yang mirip, sehingga halaman bisnis kamu akan terlihat sama saja seperti ribuan bisnis lainnya. Tanpa website, kamu kehilangan kesempatan untuk membangun identitas brand yang kuat dan menciptakan pengalaman yang unik buat pelanggan.
Selain branding, SEO juga jadi tantangan besar. Bisnis yang hanya bergantung pada link-in-bio kehilangan kesempatan muncul di Google karena halaman ini tidak teroptimasi untuk mesin pencari. Website bisa muncul di hasil pencarian Google, sementara halaman Linktree tidak akan mendapatkan peringkat yang baik. Artinya, bisnis kamu akan lebih sulit ditemukan oleh calon pelanggan yang mencari layanan atau produk yang kamu jual.
Mengandalkan platform pihak ketiga juga punya risiko besar. Bisnis yang hanya mengandalkan Instagram, TikTok, atau Linktree bisa sewaktu-waktu terkena dampak perubahan algoritma, kebijakan platform, atau bahkan terkena banned tanpa peringatan. Jika suatu hari akun media sosialmu dibatasi atau dihapus, seluruh akses ke pelanggan juga akan hilang. Dengan website sendiri, kamu punya kendali penuh atas bisnis kamu tanpa harus bergantung pada kebijakan platform lain.
Dari sisi kepercayaan pelanggan, bisnis yang tidak punya website sering dianggap kurang profesional atau kurang kredibel. Konsumen biasanya merasa lebih nyaman membeli dari bisnis yang memiliki website resmi dengan informasi produk yang jelas, testimoni pelanggan, serta sistem pembayaran yang aman. Tanpa website, bisnis bisa kehilangan banyak kesempatan karena pelanggan mungkin ragu untuk membeli atau bertransaksi langsung melalui link-in-bio.
SEO dan Kenapa Google Lebih Suka Website

Google dan mesin pencari lainnya lebih suka website dengan konten yang kaya dan orisinal dibandingkan halaman yang hanya berisi kumpulan link.
Website bisa dioptimasi dengan artikel blog, halaman produk, dan landing page yang bisa meningkatkan peluang bisnis muncul di pencarian Google. Dengan begitu, pelanggan yang mencari produk atau layanan tertentu bisa menemukan bisnis kamu lebih mudah.
Sebaliknya, halaman Linktree tidak bisa dioptimasi untuk SEO, sehingga bisnis yang hanya mengandalkan link-in-bio akan kehilangan trafik gratis dari Google. Akibatnya, bisnis akan semakin bergantung pada iklan berbayar atau algoritma media sosial untuk mendapatkan pelanggan.
Kesimpulan: Kapan Harus Punya Website dan Kapan Link-in-Bio Sudah Cukup?
Link-in-bio bisa jadi alat yang berguna untuk bisnis yang baru mulai atau yang sepenuhnya bergantung pada media sosial untuk penjualan. Untuk bisnis kecil yang masih dalam tahap awal atau masih menguji pasar, memiliki halaman link-in-bio bisa menjadi solusi sementara sebelum berinvestasi dalam pembuatan website.
Namun, jika kamu ingin bisnis yang lebih profesional, mudah ditemukan di Google, dan bisa berkembang dalam jangka panjang, website adalah pilihan yang lebih baik. Dengan website, bisnis kamu punya kendali penuh atas branding, SEO, dan interaksi pelanggan, tanpa harus bergantung pada aturan platform lain.
Di Noethera, kami membantu bisnis membangun website profesional yang SEO-friendly, menarik, dan bisa meningkatkan kredibilitas bisnis. 💡 Mau punya website yang bisa bantu bisnis kamu berkembang? Yuk, konsultasi gratis di Noethera dan mulai bangun website bisnis kamu sendiri!