- Desain simpel dan mudah dinavigasi, supaya siswa nggak bingung saat mencari materi.
- Optimasi untuk mobile, karena banyak orang Indonesia mengakses kursus lewat smartphone.
- Sistem pembayaran yang aman, seperti e-wallet, kartu kredit, atau transfer bank.
- Kecepatan loading yang baik, karena website lambat bikin calon murid males lanjut.
Banyak kreator kursus menggunakan WordPress dengan LMS (Learning Management System) seperti LearnDash, atau platform khusus e-learning seperti Teachable dan Thinkific. Pilih platform yang bisa berkembang seiring bertambahnya jumlah murid.
- Pembelian sekali bayar, di mana murid dapat akses seumur hidup.
- Sistem berlangganan, cocok untuk kursus yang terus diperbarui dengan materi baru.
- Harga bertingkat, misalnya kursus standar dengan harga tertentu, lalu kursus premium dengan tambahan fitur seperti mentoring.
Menawarkan trial gratis atau modul pengantar gratis juga bisa meningkatkan minat calon murid.
- Gunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan LinkedIn buat membangun audiens.
- Email marketing, kirimkan info menarik ke calon murid yang tertarik.
- YouTube, buat video singkat sebagai teaser kursus dan arahkan ke website utama.
- Google Ads dan Facebook Ads, buat iklan yang menargetkan calon murid yang tepat.
Semakin banyak orang yang tahu tentang kursusmu, semakin besar peluang mendapatkan murid.