Google Analytics 4 vs Universal Analytics: Apa yang Berubah & Kenapa Ini Penting Buat Bisnis Kamu

Selama bertahun-tahun, Universal Analytics (UA) jadi andalan bisnis buat melacak performa website, perilaku pengguna, dan konversi. Tapi sekarang, Google resmi menggantinya dengan Google Analytics 4 (GA4). Perubahan ini bikin banyak pemilik bisnis, digital marketer, dan spesialis SEO bertanya-tanya.

Kenapa Google tiba-tiba ganti ke GA4? Apa bedanya Google Analytics 4 vs Universal Analytics? Dan yang paling penting, gimana cara bisnis beradaptasi biar tetap bisa menganalisis performa website dengan maksimal?

Kalau kamu masih bingung cara kerja GA4, tenang aja! Artikel ini bakal ngejelasin semua perubahan penting dan dampaknya buat bisnis kamu.

Kenapa Google Ganti ke GA4?

Google merilis GA4 sebagai solusi atas beberapa tantangan besar di dunia digital, mulai dari privasi data, tracking lintas platform, sampai keterbatasan model session-based di Universal Analytics.Regulasi privasi seperti GDPR dan CCPA makin ketat, bikin GA4 dirancang biar nggak terlalu bergantung sama cookies. Sebagai gantinya, GA4 pakai event-based tracking yang lebih akurat buat memahami interaksi pengguna, sambil tetap menjaga privasi data mereka.

Selain itu, dengan semakin banyaknya bisnis yang punya website sekaligus aplikasi mobile, Google butuh sistem analytics yang lebih seragam. GA4 memungkinkan tracking lintas platform, jadi kamu bisa lihat data dari website dan aplikasi dalam satu dashboard tanpa ribet.Dengan tambahan machine learning dan AI-powered insights, GA4 juga bisa bantu isi data yang hilang akibat keterbatasan cookies. Hasilnya? Analytics yang lebih akurat dan siap menghadapi masa depan.

Perbedaan Utama GA4 vs Universal Analytics

1. Tracking Berbasis Event vs Berbasis Session

Salah satu perubahan paling besar ada di cara GA4 mengumpulkan data. Universal Analytics masih pakai model session-based, di mana semua interaksi pengguna dalam satu periode tertentu dihitung sebagai satu sesi.

Nah, GA4 beda! Semua interaksi pengguna di-track sebagai event. Jadi, selain pageview, GA4 juga otomatis mencatat event seperti scroll, klik link keluar, video play, dan file download.Model berbasis event ini bikin data lebih fleksibel dan akurat dalam membaca perilaku pengguna di website atau aplikasi.

2. Bounce Rate Diganti Jadi Engagement Rate

Di Universal Analytics, ada metrik yang namanya bounce rate, yang ngitung persentase pengguna yang keluar tanpa berinteraksi lebih lanjut.Tapi di GA4, bounce rate udah nggak dipakai lagi. Sebagai gantinya, ada Engagement Rate, yaitu metrik yang menghitung seberapa aktif pengguna berinteraksi di website kamu.Sebuah sesi dianggap engaged kalau pengguna: ✅ Bertahan lebih dari 10 detik, ✅ Memicu event (misalnya klik tombol atau nonton video), ✅ Melihat lebih dari satu halaman. Dengan sistem baru ini, GA4 lebih fokus mengukur interaksi yang beneran berkualitas, bukan cuma berapa banyak orang yang keluar dari website.

3. Tracking Lintas Perangkat & Platform

GA4 dibangun buat tracking lintas perangkat, jadi ideal banget buat bisnis yang punya website dan aplikasi mobile.Di Universal Analytics, sering kali satu orang bisa dihitung sebagai pengguna berbeda kalau mereka mengakses dari perangkat yang beda. GA4 menyelesaikan masalah ini dengan menyatukan data dari berbagai platform dalam satu properti, hasilnya lebih akurat dan nggak ada duplikasi data.Buat bisnis yang aktif di berbagai channel, fitur ini bikin tracking perjalanan pengguna jadi lebih seamless.

4. Model Atribusi yang Lebih Akurat

GA4 juga membawa peningkatan besar di model atribusi. Kalau di Universal Analytics, mayoritas tracking masih pakai last-click attribution, yang ngasih kredit konversi ke interaksi terakhir sebelum pengguna melakukan pembelian atau tindakan lain.Di GA4, model default-nya adalah data-driven attribution. Artinya, konversi dibagi ke berbagai touchpoint yang berkontribusi di perjalanan pengguna, bukan cuma interaksi terakhir doang.Misalnya, kalau seseorang: 1️⃣ Klik iklan Google Ads, 2️⃣ Baca blog organik, 3️⃣ Buka email promosi dan akhirnya beli.

Universal Analytics bakal ngasih kredit penuh ke email promosi (last click). GA4 lebih pintar, karena dia bisa membagi kredit ke semua touchpoint yang terlibat.

5. AI & Machine Learning untuk Prediksi Data

GA4 juga lebih canggih dalam hal AI-powered insights. Sekarang, Google bisa memprediksi kemungkinan pengguna bakal konversi, churn rate, dan tren pendapatan di masa depan.Buat bisnis e-commerce, ini sangat berguna buat memahami mana pelanggan yang mungkin belanja dan mana yang kemungkinan besar nggak jadi beli.Dengan insight dari AI, marketer bisa bikin strategi remarketing yang lebih efektif dan personalisasi pengalaman pengguna.

6. Tracking yang Lebih Ramah Privasi & Tanpa Cookie

Karena third-party cookies udah mulai dihapus, GA4 dirancang supaya tetap bisa berfungsi meski tanpa cookies.Alih-alih bergantung pada third-party data, GA4 pakai kombinasi Google Signals, first-party cookies, dan AI modeling buat isi data yang hilang.

Selain itu, GA4 juga punya pengaturan data retention yang lebih fleksibel, jadi bisnis bisa tetap mematuhi regulasi privasi sambil tetap dapat insight yang berguna.

Gimana Cara Bisnis Beradaptasi dengan GA4?

Karena Universal Analytics udah resmi dihentikan, sekarang saatnya bisnis beradaptasi ke GA4 biar tetap bisa melacak performa website dengan maksimal. Berikut beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan:

  1. Set Up GA4 Now : Meskipun masih pakai data UA buat perbandingan, lebih cepat migrasi ke GA4 berarti lebih banyak data yang bisa dikumpulin.
  2. Understand Event Tracking : Karena GA4 pakai sistem event-based tracking, bisnis perlu tentuin event apa aja yang penting buat di-track, misalnya klik tombol CTA, form submission, atau interaksi video.
  3. Customize Your Reports : GA4 punya tampilan dashboard yang beda dari UA. Mulai eksplorasi fitur seperti Exploration Reports, Funnel Analysis, dan Pathing Reports.
  4. Leverage AI Insights : Gunakan predictive metrics buat tahu tren pengguna dan meningkatkan strategi marketing.
  5. Link GA4 to Google Ads : Kalau kamu pakai iklan, integrasi GA4 bisa ningkatin targeting iklan dan tracking konversi lebih akurat.

Kesimpulan: Apakah GA4 Lebih Baik dari Universal Analytics?

Meskipun GA4 punya learning curve yang cukup curam, fitur seperti event-based tracking, AI-powered insights, dan atribusi berbasis data bikin dia lebih powerful dan future-proof.Buat bisnis yang mau tetap kompetitif di dunia digital, belajar dan mengadopsi GA4 itu wajib. Kalau kamu belum migrasi, sekarang waktu yang tepat buat mulai!

Butuh bantuan setup GA4 atau optimalisasi tracking datamu? Noethera siap bantu bisnis kamu beralih ke Google Analytics 4 dengan lancar! 🚀