- Foot Traffic : Salah satu faktor terpenting adalah foot traffic, alias berapa banyak orang yang lalu-lalang di depan kafe kamu setiap hari. Semakin banyak orang yang lewat, makin besar peluang mereka buat mampir dan jadi pelanggan. Lokasi dekat area wisata, jalanan rame, atau pantai bisa ngasih foot traffic tinggi yang bikin kafe kamu gampang terlihat dan dikunjungi.
- Visibilitas : Selain foot traffic, visibilitas juga penting banget. Kafe yang gampang dilihat dari jalan utama bakal lebih sering menarik perhatian pengunjung dibanding kafe yang lokasinya agak tersembunyi. Pastikan lokasi kafe kamu gampang diakses dan terlihat jelas, dengan papan nama yang menarik perhatian. Visibilitas yang baik bakal ningkatin kemungkinan orang mampir ke kafe kamu, terutama kalau kafe kamu terlihat nyaman dan menarik dari luar.
- Kompetisi Lokal : Meski foot traffic dan visibilitas penting, kamu juga perlu mempertimbangkan tingkat persaingan di area tersebut. Kalau di sekitar udah ada banyak kafe dengan konsep yang mirip, bisa jadi susah buat kafe kamu menonjol. Tapi, kalau kamu bisa menawarkan sesuatu yang beda—misalnya menu unik, suasana keren, atau layanan yang spesial—kamu tetap bisa menarik pelanggan meski ada banyak kompetitor. Jangan lupa analisis harga dan kualitas layanan dari kafe sekitar biar kamu bisa bersaing dengan strategi yang tepat.
- Seminyak : Seminyak adalah salah satu pusat turis paling populer di Bali. Area ini penuh dengan turis internasional, expat, dan penduduk lokal yang suka nongkrong di kafe-kafe keren. Kafe di Seminyak sering punya desain yang Instagrammable, kopi spesial, dan makanan yang enak. Foot traffic di sini tinggi banget karena dekat sama resort, villa, dan pusat perbelanjaan. Tapi, kompetisi di Seminyak ketat dan harga sewa properti di sini juga lumayan mahal. Kalau kamu mau buka kafe di Seminyak, pastikan kafe kamu punya daya tarik yang beda biar bisa bersaing.
- Ubud : Ubud terkenal dengan scene wellness-nya, yoga retreat, dan makanan organik. Kafe di Ubud lebih fokus ke pengunjung yang nyari suasana tenang dan sehat. Kalau kamu pengen buka kafe yang nyediain makanan sehat dan suasana damai, Ubud adalah tempat yang pas. Pasarnya mungkin lebih niche, tapi kalau kafe kamu sesuai dengan vibes wellness dan mindfulness, bisa sukses besar di sini.
- Canggu : Canggu punya vibes santai ala surf town dan banyak dikunjungi digital nomad yang suka kerja remote. Kafe di Canggu sering kali juga berfungsi sebagai tempat kerja atau co-working space, jadi Wi-Fi yang cepat dan suasana yang nyaman jadi nilai plus besar. Kalau kamu bisa bikin kafe yang nyaman buat kerja atau sekadar bersantai, Canggu bisa jadi lokasi yang menguntungkan buat bisnis kafe kamu. Komunitas expat dan penduduk lokal di sini juga terus berkembang, jadi ada banyak peluang buat kafe dengan konsep kreatif.